Wahai kamu, aku rindu..
Setelah kepergianmu hari itu,
Setelah tanpa kata2 lagi padaku,
Setelah perhatianmu tak ada lagi untukku..
Wahai kamu, aku rindu..
Mungkin kau takkan pernah tahu,
Dalam benakku selalu ada bayangmu,
Dalam mimpiku selalu ada dirimu,
Dalam hatiku masih bertuliskan namamu..
Wahai kamu, aku rindu..
Pada setiap kata yang bergulir,
Pada setiap potongan kenangan yang terukir,
Pada setiap waktu yang mengalir..
Wahai kamu, aku rindu..
Namun hanya rindu,
Bukan berarti ingin mengulang waktu bersamamu..
Kamis, 15 November 2012
Selasa, 23 Oktober 2012
Kamis, 11 Oktober 2012
Embunku..
Bila esok tiba, berpijaklah pada bunga mawar yang sedang
mekar.
Beri dia sentuhan halus dengan beningnya ragamu.
Niscaya mataharimu akan takjub dan terpesona ketika
menyinarimu.
Aku mau tiap pagi kita bernyanyi dengan alam,
Kita sebarkan lirik-lirik kasih yang kita cipta.
Biarkan sang bayu membawa pesan cinta kita, kemana ia
berhembus..
dari Matahariku
Rabu, 10 Oktober 2012
Selasa, 09 Oktober 2012
Datang
Kalau kamu datang,
aku berjanji tidak akan bertanya kenapa baru sekarang.
Kalau kamu datang,
aku berjanji tidak akan membuatmu berdiri di depan pintu
terlalu lama.
Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya,
hati mana saja yang telah kau lewati untuk sampai di sini.
Karena dengan langkahmu, aku terbangun,
dari mati suri yang aku nina-bobokan sendiri.
Kalau kamu datang, tolong jangan pergi.
Aku lelah menjaga pintu.
Kalau kamu datang, aku berani sumpah,
aku tenang..
by Rahne Putri, on Sadgenic
Cinta Itu
Cinta,
Deretan lima huruf dengan jutaan makna.
Yang datang tanpa bisa diterka,
Yang tak berhak atas kata “mengapa”
Cinta,
Cinta itu kamu, sejak saat itu.
Menjelma dari kata menjadi nyata.
Dari kesendirian menjadi kebersamaan.
Cinta,
Cinta itu indah, pada hakekatnya.
Cinta itu syahdu, memeluk kalbu.
Cinta itu bebas, meski dengan batas.
Cinta,
Cinta itu aku.
Cinta itu kamu.
Cinta itu kita.
Cinta itu percaya.
Namun..
Apakah cinta jika merasa terpenjara?
Apakah cinta jika tak dipercaya?
Apakah cinta jika selalu berderai air mata?
Aku ingin dicinta dengan segenap rasa.
Aku ingin dicinta tanpa curiga.
Aku ingin dicinta dengan kamu sebagai pasangannya.
Karena..
Cinta itu aku,
Cinta itu kamu,
Cinta itu kita,
Cinta itu PERCAYA.
Jumat, 05 Oktober 2012
Menunggu
Waktu seakan lambat berjalan, berjalan di atas jarak yang
memisahkan kita.
Di atas segala kerinduan yang terpendam.
Dan di atas rasa ini, rasa yang selalu aku jaga.
Tak terhitung waktuku menantimu.
Ya kamu, orang yang menyita sebagian besar perhatianku.
Orang yang membuat segala hal kalah, hanya kamu pemenangnya.
Aku masih akan berada di sini, dan tetap di sini.
Hingga waktunya tiba.
Saat raga tak berjarak,
Saat hati menepi.
Menantimu bukan hanya sekedar menaklukkan waktu,
Tapi juga pergulatanku untuk berpihak pada kesetiaan.
Menantimu bukan hanya sekedar menabung rindu,
Tapi juga perjuanganku untuk melawan kesepian .
Dalam jarak, aku menunggu..
Dalam jarak, aku mencinta..
Hujan
Hujan..
Ya, saat jatuhnya tetes-tetes air
ini sudah kurindukan sejak lama.
Membawa aroma lembut tanah yang
merasuk sukma.
Membasuh bumi, sejukkan hati.
Hujan..
Menggiring kembali semua
kenangan.
Kenangan antara aku, kamu, kita.
Seakan menculikku ke kubikal
waktu itu.
Memutar episode-episode
kebersamaan kita.
Hujan..
Mengantarkan bayangmu ke dalam
benakku.
Membuka kembali luka dan bahagia
secara bersama.
Namun tetap meninggalkan senyuman
indah.
Hujan..
Telah menemaniku hari ini.
Menghadirkan sepenggal cerita
lalu, dan bayangan hangat sosokmu.
Terima kasih, wahai hujan…
Secangkir Kopi Untukmu
Lima menit sebelum alarmmu berbunyi, aku selalu bangun lebih
awal menyiapkan kopi untukmu.
1:2 takaran favorit si hitam dan si putih, dengan air panas
tanpa campuran air dingin.
Tepat jam enam aku mematikan alarmmu, membangunkanmu dengan
aroma kopi dan ciuman bertubi. Dan ahh senyuman itu, senyuman manis yang selalu
kau sunggingkan. Sambil berkata lirih, “Selamat pagi, baby.”
Sedikit demi sedikit kau nikmati kopi hitammu sambil
memantau berita pagi ini. Rutinitas yang sedikitpun tak pernah terlewatkan. Sebelum
matahari beranjak lebih tinggi dan memaksa kita berpisah untuk sementara.
Secangkir kopi buatan tanganku akan selalu menemani pagimu. Karena
di dalam secangkir kopi itu tidak hanya tertuang minuman, namun tercipta cinta
dan juga bukti pengabdian.
Secangkir kopiku, akan selalu ada untukmu…
Langganan:
Postingan (Atom)