Lima menit sebelum alarmmu berbunyi, aku selalu bangun lebih
awal menyiapkan kopi untukmu.
1:2 takaran favorit si hitam dan si putih, dengan air panas
tanpa campuran air dingin.
Tepat jam enam aku mematikan alarmmu, membangunkanmu dengan
aroma kopi dan ciuman bertubi. Dan ahh senyuman itu, senyuman manis yang selalu
kau sunggingkan. Sambil berkata lirih, “Selamat pagi, baby.”
Sedikit demi sedikit kau nikmati kopi hitammu sambil
memantau berita pagi ini. Rutinitas yang sedikitpun tak pernah terlewatkan. Sebelum
matahari beranjak lebih tinggi dan memaksa kita berpisah untuk sementara.
Secangkir kopi buatan tanganku akan selalu menemani pagimu. Karena
di dalam secangkir kopi itu tidak hanya tertuang minuman, namun tercipta cinta
dan juga bukti pengabdian.
Secangkir kopiku, akan selalu ada untukmu…
aku suka the last sentences very much...
BalasHapus"di dalam secangkir kopi itu tidak hanya tertuang minuman, namun tercipta cinta dan juga bukti pengabdian."
thank you, dear *smooch*
Hapus